Toyota Indonesia menjelaskan keyakinannya bahwa industri otomotif tidak redup meski pemerintah melanjutkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat atau PPKM Level 4.
Optimistis itu muncul karena adanya insentif PPnBM (Pajak Penjualan atas Barang Mewah) nol persen, yang terus dilanjutkan oleh pemerintah.
Hal tersebut dibenarkan langsung oleh Direktur Administrasi, Korporasi, dan Hubungan Eksternal PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN), Bob Azam.
“Selain itu, ada lebih 5 juta unit in operation (UIO) yang sudah 10 tahun lebih, yang normalnya sudah harus diganti. Kami lihat ini sebagai potensi pasar yang besar,” ujarnya, dikutip dari Bisnis.com.
Lebih lanjut, Bob menjelaskan bahwa pemulihan sektor otomotif ini sangat bergantung pada penanganan Covid-19 di tanah air.
Situasi pandemi yang semakin menggila ini membuat pemerintah memberlakukan PPKM Level 4 sampai 9 Agustus 2021 mendatang.
Hal itu membubat Purchasing Manager’s Index (PMI) Manufaktur Indonesia turun ke level 40,1 pada Juli. HIS Markit melaporkan bahwa pada bulan sebelumnya levelnya mencapai 53,5.