Gempa tektonik ganda pada waktu yang hampir bersamaan (doublet) mengguncang wilayah Bandung Selatan dan sekitarnya, Sabtu malam, 7 Agustus 2021. Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mencatat sumber kedua gempa itu berasal dari laut namun nihil laporan tsunami.
Gempa tektonik pertama terjadi pada pukul 20:07:15 WIB mengguncang wilayah Kabupaten Bandung dan sekitarnya. Hasil analisa BMKG menunjukkan kekuatannya adalah Magnitudo 4,1. Pusat atau episentrum gempa ini terletak pada koordinat 7,86 derajat LS dan 107,27 BT.
“Tepatnya berlokasi di laut pada jarak 97 kilometer arah barat daya Kabupaten Bandung, kedalaman 26 kilometer,” kata Kepala BBMKG Wilayah II Tangerang Hendro Nugroho lewat keterangan tertulis Sabtu malam 7 Agustus 2021.
Sedangkan gempa bumi kedua bermagnitudo 4,0. Episentrumnya pada koordinat 7.85 LS dan 107.28 BT atau berada di laut pada jarak 96 kilometer arah barat daya Kabupaten Bandung. Kedalaman sumbernya sejauh 25 kilometer.
BMKG menyimpulkan, berdasarkan analisis dari lokasi sumber gempa dan kedalamannya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis dangkal. “Akibat aktivitas subduksi lempeng Indo-Australia ke bawah lempeng Eurasia,” ujar Hendro.
Dampak gempa dari hasil peta tingkat guncangan BMKG dan berdasarkan laporan dari masyarakat, getarannya dirasakan di wilayah Cikelet, Sayang Heulang, Pangalengan, Cikajang, Singajaya, Bungbulang. Seluruhnya pada skala intensitas II MMI. Sementara di Tasikmalaya, gempa terasa dengan III MMI.
Getaran gempa skala II MMI dirasakan oleh beberapa orang dan membuat benda-benda ringan yang digantung bergoyang. Sedang III MMI dirasakan nyata dalam rumah seakan-akan ada truk yang berlalu. “Hingga saat ini belum ada laporan mengenai kerusakan bangunan sebagai dampak dari gempa bumi tersebut” katanya.
Hingga pukul 20:37 WIB menurut BMKG, sudah nihil gempa susulan.
Baca berita sebelumnya:BMKG Jelaskan Pemicu Gempa dari Selat Sunda